Lajur Kaku


Oleh : Muhammad Ma'ruf

(Pelajar Pesantren Persis 27)


    Seorang pemuda tegak berdiri yang sedang berjalan menyusuri labirin otak nya kebingungan mencari celah dan arah. Ia habiskan seluruh waktunya mencari jalan yang benar, namun kebenaran itu tak kunjung datang dari ribuan cara yang ia tempuh.

    Dia pun terus hidup dengan segala kegelisahan pada dirinya, berbagai masukan ia terima namun tidak satupun terrefleksikan oleh dirinya, ia pun kembali menyusuri dan berkeyakinan bahwa ada satu Dzat dan satu hal yang dapat membantunya, bukan lain ia menemukan kembali agamanya dan tuhannya, Allah sang pemiliki Islam, dan Islam yang begitu agung, Ia pernah luput dari ke-Islaman nya namun tak menjadikan ia kafir pada kesahalannya.

    Sejak saat itu, seorang pemuda yang terus menerus mencari ketenangan, jalan keluar, cahaya kehidupan tak lagi bimbang dan resah, ia kini sudah memiliki petunjuk dari berbagai liku-liku. Dan menemukan bahwa jalan yang dituju hanyalah satu.

    Langkah yang ia tempuh selama belum mendapatkan kembali agama dan tuhannya pun tak sia-sia, melahirkan kekuatan jiwa berasaskan empiris nya selama hidup. Padahal ia seorang muda yang memiliki segala hal, bahkan hingga tak tersisa ia mengeluh, tetapi dia tidak merasa hidup atas dirinya lantaran menelantarkan basik tujuan hidup seorang manusia; Tuhan dan syari'at Tuhan.

    Momen epilog ia dapati dengan ketenangan jiwa akhirat serta dunia, sebab dia sudah menunaikan hukum Allah dengan kembali kejalan-Nya dan mengingat-Nya

Posting Komentar

0 Komentar