Oleh : Muhammad Redho al-Faritzi
(Pelajar PPI 27 Situaksan Bandung)
KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang diselanggarakan diwaktu di waktu dhuha. Waktu dhuha itu sendiri mulai dari terbit matahari sampai menjelang dzuhur. (Dr. Nashruddin Syarief, Menuju Islam Kaffah 3)
1. Ahli Taubat
لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب
_Tidak ada yang bisa merutinkan shalat Dhuha selain orang yang awwab [ahli taubat, selalu kembali kepada Allah, selalu taat]._
(Shahih Ibn Khuzaimah no. 1224)
2. Mewakili Semua Amal Shadaqah pada Pagi hari
وعَنْ أَبي ذَر رَضِي اللَّه عَنْهُ ، عن النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « يُصبِحُ عَلى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحدِكُمْ صدقَةٌ : فَكُلُّ تَسبِيحة صدَقةٌ ،وكل تحميدة صدقة ، وكُل تَهليلَةٍ صدَقَةٌ ، وَكُلُّ تكبيرة صدَقةٌ ، وأَمر بالمعْروفِ صدقَةٌ ، ونهيٌ عنِ المُنْكَرِ صدقَةٌ ، ويُجْزِئ مِن ذلكَ ركْعتَانِ يركَعُهُما مِنَ الضحى » رواه مسلم .
"Setiap pagi semua tulang/persendian kalian harus bershadaqah. Dan setiap tasbih itu adalah shodaqoh setiap Tahmid tahlil dan takbir juga shodaqoh. Amar ma'ruf nahi munkar juga shodaqoh. Dan cukup untuk mewakili semua amal itu dengan dua rakaat yang dikerjakan pada waktu Dhuha (Riwayat Muslim)
Imam an-Nawawi berkata dalam kitabnya --Syarah Shahih Muslim-- sebagai berikut :
" Hadits(2)menjadi dalil agungnya dan keutamaan shalat Dhuha dan pentingnya kedudukannya. Dan bahwasannya shalat Dhuha itu sah dengan dua raka'at".
JUMLAH RAKA'AT SHALAT DHUHA
عن عائشةَ رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: كان رسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُصلِّي الضحى أربعًا، ويَزيد ما شاءَ الله
“Rasulullah saw shalat Dhuha empat raka'at dan beliau menambahnya lagi sekehendak Allah.” (HR Muslim).
Al-hafizh Ibnu Hajar dalam at-Talkhisul habir, Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh utsaimin dalam majmu' fatawa-nya, sama-sama menyatakan *bahwa hadis di atas menjadi dalil bahwa rakaat salat Dhuha tidak ada batasannya.*
Menurut as-Shan'ani dalam Subulus-salam, Hadits Aisyah menunjukkan bahwa yang biasa Nabi Saw rutinkan 4 rakaat meski Nabi Saw membolehkan minimal 2 rakaat. Untuk yang 4 raka'at ke atas cara pelaksanaannya bisa dengan satu kali salam atau salam setiap 2 rakaat. Berdasarkan hadits,
"Shalat (sunat) malam dan siang itu dua raka'at-dua raka'at [salam pada setiap dua rakaat]."
(Dr. Nashruddin Syarief, Menuju Islam Kaffah 3)
WAKTU UTAMA SHALAT DHUHA
Waktu yang paling utama untuk pelaksanaan shalat Dhuha adalah ketika ترمض الفصال (anak unta kepanasan) atau ketika matahari mulai terasa panasnya. Jika diukurkan pada jam hari ini sekitar jam 10.00-menjelang dzuhur.
عن زيدِ بن أَرْقَم رَضِي اللَّه عنْهُ ، أَنَّهُ رَأَى قَوْماً يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى ، فقال : أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاةَ في غَيْرِ هذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ ، إنَّ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قالَ : « صَلاةُ الأوَّابِينَ حِينَ ترْمَضُ الفِصَالُ » رواه مسلم .
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu bahwasanya ia melihat sekelompok kaum -beberapa orang- sama melakukan shalat Dhuha lalu ia berkata: "Apakah orang-orang tidak mengetahui bahwa shalat Dhuha di waktu selain ini adalah lebih utama, sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "_Shalatnya orang-orang yang bertaubat itu ialah jikalau anak-anak unta itu telah merasa panas matahari._" (Riwayat Muslim)
Meskipun tidak apa-apa jika dilaksanakan sesudah matahari terbit, namun tetap yang lebih utama adalah antara jam 10.00-menjelang dzuhur, sebagaimana dijelaskan dalam hadits diatas.
0 Komentar