Oleh : Rifki Azkya Ramadhan
(Pengajar Madrasah Al-Furqon)
Setiap Nabi dan Rasul pastilah diutus dengan dibekali sebuah risalah Rabb-Nya dan wajib hukumnya bagi para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan hal tersebut. Yang dimana hal itu berisi syariat berupa perintah dan larangan.
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah[5]:67)
Maka kewajiban bagi umatnya yakni menuruti segala perintah dan larangan tersebut. Karena sejatinya risalah tersebut datangnya dari Sang Maha Kuasa, Allah swt.
Berbeda dengan para Nabi dan Rasul sebelumnya, yang dimana mereka hanya diamanahi untuk menyampaikan risalahnya kepada umat nya saja, tidak mencakup orang yang bukan golongan mereka. Sedangkan Nabi Muhammad diutus tidak hanya bagi bangsa Arab saja, namun bagi seluruh alam ini. Sebagaimana yang beliau sabdakan dalam sebuah hadits
أعطيت خمسا لم يعطهن نبي قبلي كان النبي يبعث إلى قومه خاصة وبعثت إلى الناس عامة…
“Aku diberi lima hal yang tidak diberi kepada nabi-nabi sebelum ku, yakni para nabi diutus hanya bagi kaumnya saja sedangkan aku diutus bagi umat manusia seluruhnya…” (Sunan Ad-Darimiy bab al-ardli kulluha thahur ma khalal-maqburah wal-hammam, no. 1389)
Hal ini terjadi pada beliau karena memang beliaulah hamba terpilih dari seluruh manusia dimuka bumi. Bahkan Ibnu Mas’ud pun mengatakan dalam sebuah atsarnya
إن الله نظر في قلوب العباد فوجد قلب محمد - صلى الله عليه وسلم - خير قلوب العباد " فاصطفاه لنبوته وابتعثه برسالته ثم نظر في قلوب العباد بعد قلب محمد فوجد قلب أصحابه خير قلوب العباد فجعلهم أنصار دينه…
"Sesungguhnya Allah melihat kepada hati hamba-hamba-Nya maka ditemuilah hati Muhammad sallal-Llahu ‘alaihi wa sallam sebaik-baiknya hati diantara seluruh hamba. Maka Allah pun memilihnya sebagai nabi-Nya dan rasul-Nya, kemudian setelah itu Allah pun melihat kembali pada hati hamba-hamba-Nya, maka ditemuilah hati para sahabat Muhammad sebaik-baiknya hati dari hamba-hamba-Nya, lalu Allah pun menjadikan mereka sebagai penolong agama-Nya."
Setelah itu ibnu Mas’ud melanjutkan bahwa Nabi Muhammad itu Sayyidu waladi Adam wa Sayyidun-nas yaumal-Qiyamah; Tuan atau pemimpin dari seluruh keturunan Adam dan pemimpin manusia pada hari kiamat. Ditambah Maka tak heran bila beliau mendapat banyak keutamaan dibanding Nabi dan Rasul yang lain.
Keutamaan beliau tak hanya berhenti sampai disitu, Allah pun menyematkan gelar umat terbaik pada umat Nabi
Muhammad saw.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ…
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…" (QS. Ali Imran[3] : 110)
Sebenarnya masih banyak keistimewaan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw beserta umatnya. Oleh karena itu selaku umat Nabi Muhammad saw patutlah berbangga akan segala anugerah tersebut, dengan cara menjalankan segala syariat yang dibawanya.
Wal-Lahu A’lam
Disadur dari buku kecil berjudul al-Muhith, Menyelami samudera keagungan risalah Rasulullah SAW, Rifki Azkya Ramadhan
0 Komentar