Oleh : Muhammad Falah
(Alumni Pelajar PPI 153 al-Firdaus)
وَٱعۡتَصِمُوا۟ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِیعࣰا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ۚ
[Surat Ali 'Imran 103]
"Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai."
Telah diwajibkan kepada hamba yang mengaku beriman kepada-Nya, tuk selalu menjaga tali silaturahminya, dengan cara saling tolong menolong, menasehati, juga mengajak kepada kebaikan dan kebenaran, jikalau ia ingin masuk ke dalam surga-Nya, dan terjauh dari siksa di neraka-Nya.
Allah Swt berfirman di dalam QS. Al-Ahsr[104] : 2-3
(إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِی خُسۡر [2] إِلَّا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلصَّبۡرِ)
[Surat Al-'Ashr 2-3]
"Sungguh, manusia itu berada didalam kerugian, kecuali mereka yang beriman kepada-Nya, mengamalkan amal shalih, dan saling membantu, menasehati baik dari segi kebaikan dan kebenaran, maupun dari segi kesabaran."
Maka syarat seorang hamba jikalau tak ingin masuk ke dalam jurang Neraka dan dimasukan ke dalam Surga-Nya pada surat itu, hanyalah 3 :
1. Beriman Kepada Allah
2. Mengamalkan Amalan Shalih
3. Saling Menasehati, membantu, satu sama lain
Lalu apa hubungannya dengan judul di awal tadi??
Yaitu, bahwa dalam mengajak, menasehati kepada kebenaran dan kebaikan itu harus bersatu (_berjama'ah/community_) terlebih dahulu, karena dengan cara/wasilah tersebut, efek dari ajakan kita, nasehat kita, memberikan dampak yang sangat konkrit. Contohnya saja bangsa Indonesia menjadi sebuah negara kesatuan itu karena kitanya yang bersatu, memiliki satu tujuan yaitu memerdekakan negara Indonesia.
Maka para pahlawan Indonesia baik dari kalangan nasionalisme maupun islamisme, mereka menyuarakan tuk bersatu melawan kolonialisme mencapai kemenangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kita lihat bagaimana perjuangan Muhammad Natsir saat itu yang berinisiatif tuk menyatukan seluruh warga Indonesia dan beliau pun berhasil melakukannya. Pun itu perjuangan Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang menyuarakan jihadnya tanpa henti, menciptakan murid-murid yang sangat hebat diantaranya Hasyim Asy’ari (pendiri _Nadlhatul Ulama_), Ahmad Dahlan (pendiri _Muhammadiyah_) , Abdul Karim Amrullah (ayahnya Hamka), dan ulama-ulama besar lainnya yang tak kalah hebat menyuarakan jihad mengajak bersatu tuk melawan penjajah. Bagaimana perjuangan Bung Tomo yang bertakbir bagaikan singa di depan banyaknya manusia, juga bagaimana Isa Anshori yang berorasi menyuarakan jihadnya tanpa kenal henti. Maka terciptalah bangsa ini sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
0 Komentar