Rutinitas amalan dzikir kepada Allah swt sangatlah dianjurkan bagi setiap muslim di dalam agama Islam. Dengan berdzikir, guna akan terjalin kuat kedekatan seorang hamba dengan Allah swt dan mampu menghidupkan hati pasca kematiannya. Karenanya, hidup seluruh umat Islam tidak akan bisa hampa dan terlepas dari dzikir, pasti akan sangat membutuhkan dzikir bagaimana pun keadaannya. Allah swt berfirman:
فَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا ۖ وَمِنْ ءَانَآئِ ٱلَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ ٱلنَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَىٰ (130)
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang. (Q.S Thaha : 130)
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ (36) رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالأبْصَارُ (37)
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan salat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang. (Q.S an-Nuur : 36-37
Dzikir yang berarti mengingat, bervariasi dalam bentuknya. Seperti dzikir-dzikir Ma'tsurat yang dilantunkan di waktu pagi dan petang, membaca dan menghafal al-Quran, dan lain sebagainya. Namun menggerakan lisan dalam lantunan dzikir di setiap pagi dan petang, guna menentramkan sanubari hati, tidak akan cukup sampai di situ. Mengingat bahwa dzikir tidak cukup hanya di lisan, melainkan di dalam beramal pun dituntut untuk berdzikir. Di dalam aspek budaya, ekonomi, pendidikan, politik dan seluruh aspek kehidupan lainnya yang terliputi, ada kewajiban dzikir yang berlaku di dalamnya
Seperti halnya ketika kita hendak memasuki kamar mandi, maka Islam dari sejak dulu, sudah sangat menganjurlan agar berdzikir terlebih dahulu dalam memperhatikan adab-adab di kamar mandi. Sama halnya ketika seorang pemimpin muslim menggenggam hak kekuasaan, maka Islam dari sejak dulu, sangatlah dianjurkan untuk berdzikir pula. Sehingga para pemimpin tetap kokoh dalam menegakkan kebenaran dan tidak semena-mena menjadi penguasa yang otoriter.
Maka, apalah makna dzikir yang selalu dilantunkan berupa dzikir-Dzikir ma'tsurat di setiap pagi dan petang, jikalau masih meninggalkan aturan-aturan Allah swt. Seolah hal tersebut terjerat dalam paradigma bahwa kesempurnaan aturan Allah itu hanya berada di dalam dimensi ritual belaka, dan ia lupa dengan kesempurnaan aturan-Nya di dimensi lainnya. Oleh karena itu, wajib berdzikir di segala aktivitas sebagaimana bunyi seuntaian nasihat yang disampaikan oleh imam Syafi'i bahwa; "Suatu keharusan bagi orang yang alim adalah dzikir dari setiap aktivitasnya yang dengannya akan terjalin komunikasi antara dirinya dengan Allah swt. Doa di saat tahajjud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran".
Wal-Lahu a'Lam
0 Komentar