Oleh : Hizbi Dzilarsy
(Pelajar PPI 27 Situaksan Bandung)
1. Tidak menggunakan pakaian berbahan sutra dan emas
bagi kaum lelaki.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
هذَيْنِ حَرَامٌ عَلَى ذُكُوْرِ أَمَّتِيْ
Sesungguhnya keduanya (sutra dan emas)
haram atas kaum lelaki dari ummatku.” [HR. Abu Dawud no. 4057
diriwayatkan pula dengan sanad hasan oleh an-Nasa-i VIII/160 dan Ibnu Hibban
no. 1465]
2. Wajib bagi wanita untuk menjulurkan pakaiannya
hingga mata kaki dan menjulurkan kain kerudungnya hingga menutupi dada.
Firrman
Allah Azza wa Jalla :
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ
يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ
فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai
Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[Al-Ahzaab/33: 59]
3. Tidak boleh memakai satu sandal.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ
يَمْشِ أَحَدُكُمْ فِيْ نَعْلٍ وَاحِدَةٍ لِيُنْعِلْهُمَا جَمِيْعًا أَوْ
لِيَخْلَعْهُمَا جَمِيْعًا
Janganlah salah seorang di antara kalian
berjalan dengan satu sandal saja namun hendaknya memakai keduanya atau
melepaskannya sama sekali.” [HR. Al-Bukhari no. 5856 dan Muslim
no. 2097 (68)]
4. Larangan bagi laki laki-laki berpakaian layaknya
perempuan, begitu juga perempuan berpakaian layaknya laki-laki.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَعَنَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُخَنَّثِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَ
الْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ
“Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita
dan wanita-wanita yang menyerupai laki-laki.” [HR. Al-Bukhari no. 5886,
6834, Abu Dawud no. 4930].
5. Hendaklah memulai memakai sandal dengan yang kanan dan melepaskannya dengan yang kiri.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا
انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِاليُمْنَى وَإِذَا خَلَعَ فَلْيَبْدَأْ
بِالشِّمَالِ
“Apabila salah seorang di antara kamu
memakai sandal (sepatu), maka mulailah dengan yang kanan dan apabila melepasnya
mulailah dengan yang kiri.” [HR. Al-Bukhari no. 5855 dan Muslim
no. 2097]
6. Hendaklah memakai pakaian dari bagian kanan.
كَانَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ التَّيَمُّنَ فِي
تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir, bersuci dan
dalam semua urusannya.” [HR. Al-Bukhari no. 168 dan Muslim no.
268 (67)].
7. Hendaklah memulai memakai pakaian dengan doa.
اَللَّهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا
صُنِعَ لَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ ماَ صُنِعَ لَهُ
Ya Allah, hanya bagimu segala pujian,
Engkaulah yang telah memberikanku pakaian, aku memohon kepada-Mu untuk
memperoleh kebaikannya dan kebaikan dari tujuan dibuatnya pakaian ini. Aku
berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan dari tujuan dibuatnya
pakaian ini.”
[HR. Abu Dawud no. 4020, at-Tirmidzi no. 1822, al-Hakim
IV/192 dengan menshahihkannya dan disepakati oleh adz-Dzahabi dari Abu Sa’id
al-Khudri Radhiyallahu anhu].
Referensi: almanhaj.or.id
0 Komentar