Oleh : Muhammad Yahya Firdaus
(Pelajar PPI 27 Situaksan Bandung)
“pak cepak cepak jeder…
pak cepak cepak jeder… pak cepak ce cepak jeder…”
Aiden : “ suttt… Res jangan berisik kasian
tetangga sudah pada tidur!!!”
Ares : “ paan
si loo Den, kagak berisik juga gua, volumenya juga kagak
terlalu gede”
Aiden : “
kagak gede dari mana!!! Telinga gua torek kali denger lu
nyalain lagu pake yang begituan!!!”
Ares : “ ya udah
gimana gua aja dah kalo gitu, lo urus aja hidup lo, jangan
urus hidup orang lain!!!”
Aiden : “Ahh
lu dibilangin ngeyel banget si lo, lo pikirin tetangga
yang udah tidur, kesian mereka keganggu tidurnya, inget lu,
Allah Swt pernah berfirman dalam al-Qur’an surat an- Nisa(4): 36, dan ada dalam
penggalan arti ayat-Nya untuk berbuat baik kepada para tetangga, dan bukan berbuat
jelek kek gini!!!”
Ares : “oke
Den, gua minta maaf yee”.
Sepanjang kita hidup di dunia ini, sudah berapa banyak
kita mendzolimi para tetangga? Sudah berapa banyak tetangga yang kita sakiti
hatinya? Sudah berapa kali kita tak berbicara dengan tetangga? Ingat sodara
rasul pernah bersabda: la yadkhulul jannah ya’ni qotur rahima (tidak
akan masuk surge orang yang memutuskan tali silaturahminya).
Ingat sodara, tetangga adalah segala dalam hidup kita
semua. tetangga adalah orang yang pertama kali mengetahui keadaan kita, sehat
dan sakitnya kita, tetangga mengetahui hal itu, karena mereka lah orang yang
sehari-hari berdampingan dengan kita dikehidupan sehari-hari. Maka dari itu,
serasa tak pantas jikalau kita memenuhi hari demi hari hanya dengan bertengkar
dengan tetangga-tetangga kita yang ada di pinggir rumah kita.
Maka dari Islam mengajarkan kita tuk selalu berbuat
baik kepada para tetangga, Islam mengajarkan kita agar senantiasa memberikan
rasa aman kepada para tetangga. Islam mengajarkan kita juga agar senantiasa
memerhatikan tetangga dalam hal masak-memasak, dalam hal memberi hadiah dan
dalam hal segalanya Islam mengajarkan semua itu.
Pernah
suatu saat, Rasul SAW memerintahkan kepada sahabatnya agar jikalau mereka
memasak suatu masakan, hendak lah perbanyak kuah dari masakan itu, dan jangan
lupa pula untuk memperhatikan keadaan dapur tetangga-tetengganya. Dalam artian
Islam mengajarkan kepedulian terhadap orang yang ada disekitarnya,
sampai-sampai dalam hal dapur pun Islam mengajarkan hal itu semua.
Maka
dari itu sudah sepatutnya kita pula untuk senantiasa memberikan rasa aman
kepada para tetangga yang ada dilingkungan kita, saking harusnya kita melakukan
hal itu Rasul hingga mengatakan Demi Allah Swt 3x tidak beriman, siapakah itu?
Yaitu orang yang tidak memberikan rasa aman kepada para tetangga nya.
Maka
dari itu sudah sepatutnya kita ubah itu semua, untuk lebih baik kembali dalam
hal adab bertetangga, karena kita semua itu sama, meskipun kita mempunyai
jabatan yang sangat tinggi, namun tetap semua jabatan itu akan dengan mudah
diambil kembali, namun ada satu jabata yang tidak bisa kita cabut, yaitu
jabatan kita sebagai seorang anak.
0 Komentar