Oleh :
Nisa Aghnia Nurul Althof
(Mahasiswi al-Imarat
Bandung)
Kata sombong sudah familiar
terdengar di telinga kita semua, disepakati pula bahwa hal
tersebut termasuk sifat yang tidak baik. Namun sebelum lebih jauh membahas
sifat sombong, apakah sudah diketahui sombong itu sifat yang seperti apa?
Menurut Dr. Abdullah Hamid
dalam buku Silsilatut-Ta’limi Lughatil-‘Arabiyyati lin-Nathiqiin bi ghairihaa dars hadist, sombong yaitu
انّ الذي يتكبّر يرى نفسه أكبر و أفضل من غيره
“Orang
yang menganggap dirinya lebih mulia dan lebih baik dari orang lain.”
Sifat sombong dilarang dan dibenci oleh Allah Swt.
sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman-Nya QS. al-Isra’ ayat 37:
وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ
مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولً
“Dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung.”
Disebutkan
pula hadis riwayat Imam Muslim:
لا يَدْخُلُ الجّنَّة مَنْ كَانَ في قَلْبِهِ
مَثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak akan masuk surga orang
yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya seberat biji dzar.”
Allah
Swt. melarang hambanya memiliki sifat sombong karena itu termasuk seburuk-buruknya
sifat dan bisa mendatangkan banyak kemadlaratan. Di antaranya menolak kebenaran yang datang dari
orang lain karena menganggap dirinya lebih baik dan merendahkan orang lain yang
berpotensi menyakiti hati orang tersebut. Sebagaimana yang dijelaskan
Rasulullah saw. dalam hadisnya bahwa الكَبْرُ بَطَرُالحَقَّ و غّمْظُ النَّاسِ
Selain itu, sombong pula yang menyebabkan iblis
diusir oleh Allah Swt. dari surga karena tidak mau bersujud kepada nabi Adam
a.s. dengan hanya menganggap dirinya lebih baik karena diciptakan dari api
sedangkan nabi Adam hanya dari tanah. Sifat melangit seperti ini dapat mendatangkan
banyak kebencian kepada orang yang memiliki sifat seperti ini.
Sifat sombong dapat diredam dengan memunculkan sifat tawadhu’.
Tawadhu’ sendiri memiliki arti ketundukan dan rendah hati. Lawan
dari sifat sombong, dengan mengimplementasikan tawadhu’ dalam kehidupan
sehari-hari dapat menurunkan sifat melangit manusia dengan menggangap dirinya
sama dengan orang lain walaupun memiliki banyak kelebihan. Serta dapat menambah
ketundukan kepada Allah Swt. sebagaimana mestinya seorang hamba kepada Rabb-nya.
Penerapan tawadhu’ untuk memenggal sifat sombong ini selaras
dengan hadist nabi yang berbunyi:
وَإِنَّ
اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى
أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar
kalian bertawadhu, sehingga kalian tidak merasa bangga diri lagi sombong
terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya terhadap orang lain."
0 Komentar