Oleh
:
Muhammad
Yahya Firdaus
(Mahasiswa
al-Imarat Bandung)
Ditahun
2019, jumlah umat muslim China tembus mencapai lebih dari 22 juta jiwa. Meski
mendapatkan kekangan dari pemerintah China, pertumbuhan umat Islam di sana
tetap memberikan pergerakan yang progresif dari hari ke harinya.
Tapi
sahabat dakwah digital pada tahu gak nih siapa yang membawa ajaran Islam
ke wilayah China ini?
Yap
betul sekali, dia adalah Qutaibah bin Muslim, seorang panglima perang yang
berhasil menaklukan wilayah-wilayah Uni Soviet (Rusia) hingga negeri tirai
bambu, yakni China.
Di masa
kecilnya, Qutaibah bin Muslim memulai karirnya dengan mempelajari ilmu fiqih
dan al-Qur’an, kemudian dia juga belajar menunggang kuda serta mempelajari
strategi perang. Kebiasaannya ini terbawa sampai dia menjadi sesosok Qutaibah
dewasa.
Perjuangan
Qutaibah bermula ketika dia memberikan dukungannya kepada khalifah kaum
muslimin, yaitu Abdullah bin Zubair atau kerap disebut dengan Ibnu Zubair. Ibnu
zubair ini adalah sosok khalifah yang shaleh pada zamannya sekaligus putra dari
panglima kaum muslimin pada zaman nabi Muhammad saw., yaitu Zubair bin Awwam.
Namun
perjuangan yang dilakukannya tidak sampai itu saja, Qutaibah ikut berperang kembali
bersama pasukan khalifah Abdul Malik bin Marwan yang pada saat itu
diperintahkan untuk menaklukan wilayah Transoxania.
Strategi
yang dilakukan pada penaklukan itu adalah serangan kilat saat malam hari ketika
pasukan musuh sedang lengah. Qutaibah masuk dan menaklukan tanpa adanya
perlawanan sedikit pun. Namun hakim pada saat itu menilai bahwa strategi yang
dilakukan oleh Qutaibah adalah strategi yang salah, maka konsekuensinya Qutaibah
harus menarik semua pasukannya di esok harinya.
Sikap
yang ditunjukan oleh Qutaibah ini mendapatkan kekaguman dari para pemimpin dan
warga kota karena telah menepati janji dan melaksanakan kesepakatan
sebaik-baiknya. Akhirnya banyak dari mereka masuk Islam dengan ikhlas.
Perlu digarisbawahi pula bahwasanya Qutaibah ini adalah salah seorang panglima dari Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi, panglima Bani Umayyah yang berlumuran dosa. Akan tetapi Qutaibah tidak terlibat dalam petualangan politiknya Hajjaj.
0 Komentar