Ini 2 Tools yang Bantu Hidupmu Bebas Khawatir


Oleh : 
Hasya Dinan Hamidah
(Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung)


Tiap hari pasti ada aja kan hal-hal yang akan kita hadapi? Bahkan hal yang di luar dugaan pun bukan sekali dua kali muncul tiba-tiba gitu aja.


Sebagai pelajar atau mahasiswa, tugas mengantri, presentasi hampir tiap hari, sampai sampai gak kerasa tuh udah mau ujian semester lagi. 


Sebagian yang sebagai pekerja, berasa lah gimana dikejar deadline, bukan lari lagi tapi udah tahap sprint, mana client gak ada capeknya minta revisi, tapi budgetnya ... Heheh senyumin aja deh...


Some people yang sebagai guru, apalagi guru-guru muda, lumayan ya nguras otak kadang-kadang nguras hati juga. Profesional kelola ekspresi dan emosi itu tuntutan wajib tak tertulis.


dan yup, semua orang pasti akan menghadapi banyak hal tiap harinya. Kadang, ekspektasi manusia juga jadi si paling terdepan buat nambahin kecewa, masalah, keruwetan pikiran, sampai buat emosi membludak. 


Ketika.....


Gak dikontrol dengan baik. :)


Imbasnya, cemas datang bahkan sebelum kita memulai kegiatan apa pun. So, ada nih 2 tools serbaguna untuk bangun hidupmu bebas cemas



1. Ikhlash

Tentu sobat Dakwah Digital tahu kan bahwa Niat adalah pondasi kita melakukan segala hal. Nah, kurang afdol kalau niat itu belum diiringi dengan Ikhlash. 


Ikhlash bukan sekadar rela dan ridho. Melainkan Ikhlash merupakan bagian keimanan yang tinggi. 


Ikhlash perlu dipahami sebagai "meyakini dan menjadikan Allah ta'ala sebagai satu-satunya tujuan; motif."


Karena yang demikian, ikhlash itu memurnikan segalanya dan hanya fokus pada Allah ta'ala


Perhatikan, sobat.


Qur'an Surah Al-Ikhlash, adakah di sana lafadz Ikhlash? Tidak. Tidak ada satupun lafadz Ikhlash. Tapi justru, surah Al-Ikhlash merinci posisi Allah sebagai Tuhan yang Mahatunggal, tempat yang paling terjamin dan menjamin segalanya, Dzat yang Mahakuasa, dan tidak ada yang sebanding dengan-Nya. 


Jelas, bukan? Bahwa surah al-Ikhlash menyadarkan kita pada satu keniscayaan, bahwa Ikhlash bukanlah rela, ridho. Melainkan memurnikan tujuan, niat, motif, untuk benar-benar tertuju hanya pada Allah SWT. 


Ini erat hubungannya dengan tabiat manusia, senang bukan mendapatkan hal yang disukai? 


Allah swt. memperingatkan bahwa tidak setiap hal yang disukai manusia itu baik bagi mereka. Kata "suka" tidak menjamin "kebahagiaan dan rasa aman, tenteram."



2. Tawakkal

Pepatah bilang, "Manusia layaknya bak sampah berjalan, mereka menampung banyak hal busuk dari luar ke dalam diri mereka, lalu menumpahkannya pada orang lain pula." 


Disadari ataupun tidak, ya demikianlah faktanya. 


Kondisi, situasi, segala hal di luar diri kita memang cukup ampuh juga mengubah perasaan, perilaku, pikiran, hingga keyakinan diri kita. 


Belum lagi kalau ternyata kita menghadapi banyak hal di luar dugaan secara langsung dan tiba-tiba. Selain menguatkan tekad Ikhlash di awal, perlu nih sobat Dakwah Digital untuk kita membangun sikap tawakkal


Kalau kita hanya mengandalkan Ikhlash semata, layaknya baru 75% kita akan merasa tenteram. Tapi ketika kita membubuhi juga tiap langkah tersebut dengan tawakkal maka rasanya 1000% lebih kita mendapatkan rasa tenteram. Berkat keyakinan penuh bahwa segalanya telah diatur Allah SWT, dan kita telah berikhtiar sebaik mungkin untuk mendapatkan keridhoan-Nya.



Dua tools ini bisa Sobat Dakwah Digital terapkan dalam semua aspek kehidupan. Yakin deh kalau dua perangkat ini sudah dilakukan, pasti terasa mudah, aman, tenang, karena ada Allah ta’ala Sang Penjamin dan Yang Paling Terjamin. 


Yuk, belajar terapkan tools ini mulai sekarang!





Posting Komentar

0 Komentar